Suka laper waktu malem - malem ? tapi makan apa ya di Bali yang tempatnya untuk nongkrong lama - lama bersama teman, udah gitu makanannya mengenyangkan, dan murah? Fast food ?? Oh No... Gak sehat tuhh.. Ahaaaa.. Bagaimana kalau kamu mencoba nasi yang dibungkus daun pisang udah gitu ditambah lauk seperti ayam suir, kacang garing, tempe manis, dan mie goreng, dan yang paling membuat nasi ini begitu nikmat yaitu sambelnya yang menggelora di lidah. Penasaran dengan makanan ini?? Nasi ini di beri nama nasi Jinggo, diberi nama begitu kononnya karena berasal dari gang J di daerah Gajah Mada, tapi entah benar atau tidak. Porsi nasi Jinggo ini mungkin mirip dengan nasi kucing yang ada di Jogja alias porsinya sederhana tapi dengan rasa yang luar biasa.
gimana ? tergoda setelah melihat gambarnya? mari merapat ke daerah Jalan Diponogoro, tepatnya didepan Swalayan Tragia yang kini sudah tutup. Disana merupakan tempat favorit saya untuk menyantap nasi Jinggo bersama teman - teman. Daun pisang membuat aroma nasinya menjadi semakin harum sehingga sulit untuk hanya memakan 1 bungkus saja (hahaha.. Rakus).
Nasi Jinggo sendiri sudah menjadi ikon kuliner lezat yang ada di Bali. Duduk, lesehan ataupun dengan kursi bahkan bisa di dalam mobil bisa saja. Selain di Jalan Diponogoro, ada juga warung Nasi Jinggo yang tak kalah ramainya yaitu warung yang terletak di Jalan Thamrin, di sebelah Bioskop Wisata21. Menu favorit lainnya yaitu TALUHMICA yaitu telur ayam kampung yang direbus setengah matang kemudian dicampur dengan garam dan sedikit merica. Jujur sii, saya belum pernah mencoba, tapi kata orang - orang menu itu enan sekaligus juga bisa menambah tenaga.
Mari kita lestarikan kuliner Bali!!!
0 komentar:
Posting Komentar